Batuk bukan merupakan penyakit,
tetapi merupakan gejala suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan
tubuh untuk membersihkan saluran pernafasan.
Obat batuk yang biasa digunakan
adalah yang mengandung antitusif, dekongestan, ekspektoran atau kombinasi.
Untuk pengobatan selain obat konvensional juga bisa dengan pengobatan herbal.
Berikut beberapa tanaman yang bisa
digunakan untuk mengatasi batuk:
1. Rimpang Jahe (Zingebris Rhizoma)
Jahe dan sediaannya telah lama
digunakan untuk pengobatan gejala flu. Efek tersebut dihubungkan dengan
aktivitasnya sebagai imunomodulator. Selain itu beberapa senyawa yang
terkandung di dalam Jahe dapat bermanfaat meningkatkan suhu tubuh. Uji klinis
pada Jahe lebih banyak digunakan sebagai anti mual dan muntah.
2. Daun Mint (Menthae Folia)
Efek anti batuk: Sebagai
ekspektoran. Minyak atsiri menstimulasi mukosa saluran pernafasan; meningkatkan
atau mengencerkan sekresi lendir; memberikan rasa dingin; serta menurunkan
tegangan permukaan paru-paru sehingga memperbaiki aliran udara yang masuk. Efek
lain dari Daun Mint: Sebagai anti mikroba.
3. Rimpang Kencur (Kaemferaie
Rhizoma)
Manfaat utama adalah mengatasi
gangguan saluran pernafasan. Data efektifitas untuk gangguan pernafasan umumnya
masih pada hewan coba. Penggunaan pada aromaterapi: untuk relaksasi, karminatif
dan sedative. Penggunaan lain: Kosmetik di kulit. Aktifitas: Etil sinamat,
asorelaksasi.
4. Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantii
Fructus)
Penggunaan Jeruk Nipis untuk batuk
lebih banyak dilakukan secara empiris. Manfaat kandungan Minyak atsiri: Sebagai
aroma terapi pada saluran pernafasan. Manfaat kandungan Vitamin C : Dapat
dihubungkan dengan aktivitasi munomodulator. Penelitian klinis saat ini untuk
ekstrak terstandar (Sineprin) lebih banyak digunakan untuk mengontrol berat
badan.
5. Herba Timi (Thymi Herb)
Thymi merupakan salah satu tanaman
yang sudah lama digunakan sebagai antibatuk. Efek utama sebagai ekspektoran dan
antis pasmodik. Aktivitas ini diduga terkait kandungan Minyak Atsiri (timol dan
karvakrol), serta flavonoid. Pemberian minyak thimi secara oral dan intra
muscular pada hewan coba, memperlihatkan stimulasi saluran pernapasan. Dalam
uji klinik acak tersamar ganda pada 60 pasien keluhan batuk produktif.
Penggunaan Sirup Thimi (3x10mL/hari) selama 5 hari, terbukti memberikan efek
tidak berbeda nyata dengan bromheksin.
6. Biji Pala (Myristicae Semen)
Kandungan utama Biji Pala adalah
minyak Atsiri. Penggunaan Biji Pala yang telah didukung kajian ilmiah adalah
sebagai zat penenang dan karminatif. Penelitian pada hewan membuktikan Biji
Pala dapat meningkatkan durasi waktu tidur.
7. Akar Manis (Glycyrrhizae Radix)
Akar Manis merupakan bahan baku
utama untuk OBH (Obat Batuk Hitam). Perkembangan Obat Batuk Hitam kini
dikombinasi dengan obat konvensional. Kandungan utama Akar Manis adalah
Glisirisin.
0 Komentar:
Post a Comment